4 Tempat Bersejarah di Jakarta untuk Mengenang Peristiwa G30S PKI
Di Jakarta terdapat beberapa tempat bersejarah yang dapat didatangi. Di peristiwa mendekati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober esok, ada banyak tempat di Jakarta yang sering didatangi untuk mengingati hari bersejarah itu.
Hari bersejarah itu tidak terlepas dari kejadian G30S/PKI sebagai riwayat gelap yang sulit dilalaikan oleh warga Indonesia. Bagaimana tidak, dalam tempo kurang dari satu hari, yakni saat malam 30 September sampai 1 Oktober 1965, bangsa Indonesia kehilangan beberapa putra terbaik.
Peristiwa gelap yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI) ini juga mengambil nyawa tujuh perwira militer Indonesia serta seorang gadis kecil putri Jenderal Abdul Haris Nasution. Tetapi, pemberontakan itu sukses dihentikan pada 1 Oktober 1965 serta semenjak itu diperingati untuk Hari Kesaktian Pancasila.
Sekarang kita dapat kembali kenang kejadian itu lewat beberapa tempat di Jakarta yang menjadi museum serta tempat rekreasi riwayat untuk kembali kenang beberapa pahlawan revolusi. Dikutip dari beberapa sumber, minimal ada empat tempat bersejarah yang dapat kita sambangi untuk napak tilas kejadian G30S/PKI. Apa sajakah?
1. Museum Jenderal AH Nasution
Museum Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dahulunya adalah tempat tinggal si jenderal dan keluarga. Dia mulai tinggal di dalam rumah yang terdapat di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat ini semenjak jadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sampai meninggal dunia pada 2000.
Tempat itu adalah saksi bisu kejadian G30S/PKI yang membidik beberapa pejabat Angkatan Darat. Jenderal Nasution satu diantara targetnya. Di sini, pengunjung dapat lihat beberapa barang pribadi punya si jenderal, seperti perlengkapan, baju, serta koleksi buku.
Di ruangan makan ada patung-patung yang menunjukkan pasukan Tjakrabirawa arahkan senjata mengarah Ibu Nasution yang sedang menggendong Ade Irma yang tertembak. Dalam kejadian penyergapan ini, putri Jenderal Nasution yang berumur lima tahun itu meninggal dunia, sedang ayahnya sukses kabur.
Semua tergambar dalam diorama yang seperti ajak beberapa pengunjung kembali pada masa lampau. Di komplek itu ada ruangan teater yang memutar rekaman bersejarah pengangkatan mayat serta penyemayaman beberapa pahlawan revolusi.
2. Museum Sasmitaloka
Sama dengan Museum Jenderal A.H Nasution, museum Sasmitaloka Ahmad Yani adalah rumah Jenderal Ahmad Yani serta keluarga semenjak 1958. Di museum ini, pengunjung dapat melihat beberapa barang warisan si jenderal. Seragam serta sinyal kehormatan si jenderal masih tersimpan rapi.
Di ruangan tengah, ada satu plakat yang mengisyaratkan tempat Ahmad Yani jatuh tersuruk sesudah dihujani peluru oleh pasukan Tjakrabirawa. Serta, pintu rumah yang berlubang-lubang sebab tertembus peluru masih dipertahankan.
Museum ini berada di teritori Menteng, persisnya di jalan Lembang No. 58 serta jalan Laruharhari No. 65, Jakarta Pusat, Dikutip dari account Instagram resminya, museum untuk kembali kenang kejadian G30s/PKI ini dapat didatangi setiap Selasa sampai Minggu dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore.
Monumen Pancasila Sakti yang bertambah diketahui untuk Museum Lubang Buaya satu diantara tempat bersejarah dalam peristiwa G30S/PKI. Dalam tempat berikut mayat tujuh perwira militer Indonesia dimasukkan pada dalam satu sumur.
Monumen ini dibuat di atas tempat seluas 14,6 hektar pada tengah Agustus 1967 serta diresmikan pada 1 Oktober 1973 oleh Presiden Soeharto bersamaan dengan hari Peringatan Kesaktian Pancasila. Bentuk monumen berbentuk tujuh patung Pahlawan Revolusi dengan patung burung Garuda di belakangnya.
Monumen dibuat atas saran Soeharto serta dibikin oleh pakar seni Indonesia, Edhi Sunarso.Monumen di teritori Cipayung, Jakarta Timur ini mempunyai beberapa objek sebagai perhatian warga. Di samping selatan tempat monumen itu ada satu tempat besar TNI Cilangkap, selanjutnya di samping utara ada Lapangan terbang Halim Perdanakusuma, lantas di samping timur ada Pasar Pondok Gede, serta di samping barat ada Taman Mini Indonesia Indah.
Di Monumen Pancasila Sakti ini ada banyak sarana yang termasuk lumayan komplet, beberapa salah satunya ialah tempat parkir kendaraan lumayan luas, selanjutnya ada satu hotel serta penginapan, lantas ada kamar mandi, tempat istirahat, hingga Anda dapat istirahat untuk hilangkan capek.
Monumen ini sebetulnya membuka tiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Tetapi sebab implikasi PSBB ketat di Jakarta, dikutip dari account Instagram resminya, Monumen Pancasila Sakti untuk sesaat tutup sampai batasan waktu yang dipastikan untuk menahan penebaran Covid-19.
Paling akhir, ada Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata di Jakarta Selatan. Semua mayat dari beberapa Jenderal yang wafat dalam tragedi G30S/PKI itu dikuburkan dalam tempat penyemayaman ini.Anda dapat bertandang ke TMP Kalibata, walau tidak memiliki saudara yang disemayamkan di tempat.
Siapa juga diperkenankan berziarah. Kecuali makam beberapa Jenderal serta korban yang luruh pada tragedi G30S/PKI, TMP Kalibata jadi rumah paling akhir buat banyak tokoh bangsa. Sebutlah saja Presiden Habibie dan istri sampai almarhum Ani Yudhoyono. Walau TMP Kalibata terbuka untuk umum, ada tiga hal penting yang penting jadi catatan peziarah.
Dikutip dari kanal News Liputan6.com, petugas pos TMP Kalibata Jakarta Doddy menjelaskan, yang pertama penting diingat ialah jam berziarah. Agenda untuk pelayat cuman dibuka dari jam 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Kecuali jam operasional, Doddy memperjelas peziarah dilarang menggunakan sandal kempit. Doddy merekomendasikan alas kaki yang digunakan ialah sepatu.
Paling akhir, lapor diri. Doddy menjelaskan, TMP Kalibata terbuka untuk siapa juga. Semua pelayat dari tenggang umur balita sampai dewasa diperkenankan masuk serta berziarah. Akan tetapi, janganlah lupa untuk isi buku tamu serta menulis melayat ke siapa mendiang serta almarhum yang ingin diziarahi.
Kecuali tiga hal di atas, menurut Doddy, ketentuannya sama dengan berziarah ke tempat makam umum yang lain. Jaga kesopanan, tata sikap, tidak makan-minum, merokok serta tidak menggunakan baju seronok, seperti rok/pakaian mini, celana pendek.
Bangsa Indonesia jangan lupakan kejadian gelap pengkhianatan G30S/PKI dimana tujuh pahlawan revolusi diculik serta dibunuh. Untuk kembali kenang riwayat itu, Anda dapat berkunjung ke Museum AH Nasution di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.